PDPM Palembang, - Pada hari Sabtu, 30 Dzulkae’dah 1445H / 8 Juni 2024, Kepengurusan Karateker Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Provinsi Sumatera Selatan periode lanjutan yang diamanahkan sesuai DIKTUM Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah adalah untuk persiapan dan pelaksanaan Musyawarah Wilayah (Musywil) Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Provinsi Sumatera Selatan sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Pemuda Muhammadiyah (AD/ART), pelaksanaan kegiatan sejak diterbitkannya surat Keputusan karateker yaitu kegiatan RAPIMWIL PWPM, walaupun SK karateker tersebut di kalangan bawah pemuda muhammadiyah memunculkan banyak persepsi, dengan update persepsi tersebut, mengakomodir sebagai apresiasi terjadinya “dualisme” pemuda muhammadiyah.
Hadir pada kegiatan, Ketua Karateker yang diamanahkan beserta anggota yaitu saudara ilham pratama, ikut hadir dan sekaligus membuka kegiatan secara resmi yaitu ketua terpilih pimpinan wilayah Muhammadiyah provinsi Sumatera Selatan yaitu Ridwan Hayatuddin, SH.,MH. Mengawali pidato pembukaan yang disampaikan baik oleh Ketua Karateker PWPM, serta hal yang sama oleh ketua PWM Sumsel yaitu dengan menyoroti pentingnya komitmen dalam berorganisasi, mengutip Q.S Al-Maidah ayat 1. “Komitmen kita adalah landasan utama untuk membangun organisasi yang solid,” ungkapnya. Kegiatan Rapat Kerja Pimpinan Pemuda Muhammadiyah Provinsi Sumatera Selatan tersebut dihadiri dari perwakilan dan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Seluruh PDPM se-Sumsel yaitu perwakilan dari 13 kabupaten/Kota. Diantaranya Kota Palembang, Ogan Ilir, OKI, Tiga OKU, Prabumuli, Muara Enim, lahat, Musi Rawas, Lubuk Linggau dan kabupaten yang lain.
Pada kegiatan RAPIMWIL PWPM Sumatera Selatan, diawali dengan roundon kegiatan pleno ke-2, diskusi mengenai persiapan dan pelaksanaaan waktu dekat Musyawarah Wilayah Pemuda Muhammadiyah Wilayah Sumatera Selatan. Rapimwil dengan suasana “dualisme” tersebut tidak ada zero selama pelaksanaan, walaupun banyak sanggahan dan usulan dari perwakilan PDPM Se-Sumsel, antara lain, sanggahan dan usulan dari Kakanda Heriyanto, selaku Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Palembang dan senada dengan usulan PDPM Muara Enim oleh Tata Amrela, serta persetujuan hal yang sama oleh PDPM-PDPM lainnya, dalam hal ini dengan usulan Pelaksanaan Musywarah Wilayah (MUSYWIL) sesuai dengan AD/ART Pemuda Muhammadiyah yaitu dengan sistem pemilihan one man one vote (Istilah tersebut sangat lekat dalam konteks demokrasi elektoral (penyelenggaraan pemilu). Secara bahasa istilah tersebut bermakna “satu orang, satu suara”). bahkan selama kegiatan berlangsung sangat adem ayem, men-cair dalam persamaan persepsi Persiapan dan pelaksanaan Musywil PWPM Sumsel.
Penutupan RAPIMWIL PWPM Sumatera Selatan tersebut, putusan musyawarah mufakatnya pelaksanaan musywil sesuai AD/ART, dan usulan rencana tempat pelaksanaannya Palembang atau Lubuk Linggau. Tentunya sesuai dengan harapan semoga Musywil PWPM ini adalah gambaran ke Muhammadiyah dimasa akan datang untuk menuju Peradaban Muhammadiyah yang Berkemajuan.